Pimpinan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Selasa (21/11/2023) pagi berkunjung ke Kantor Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Jl. Medan Merdeka Timur, Jakarta untuk beraudiensi dengan Pimpinan Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka. Audiensi ini untuk membahas rencana pembentukan Satuan Karya Pramuka (Saka) SAR.
Dalam audiensi ini, Kepala BASARNAS RI, Kak Marsdya TNI Kusworo, SE. MM menyampaikan betapa pentingnya keterlibatan Pramuka dalam mengikuti kegiatan SAR (Search and Rescue). Hal ini juga merupakan salah satu bentuk pengembangan bagi anggota Gerakan Pramuka di setiap daerah.
“Ini akan menjadikan potensi untuk di daerah sendiri agar bisa memahami tentang Search and Rescue atau memberikan pertolongan dan melakukan proses evakuasi”, ucapnya.
Ka Kwarnas, Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso yang hadir dalam audiensi ini juga menyambut baik usulan tersebut karena melihat setiap anggota Gerakan Pramuka harus mempunyai rasa semangat dalam kegiatan kemanusiaan.
“Setiap Pramuka harus punya kemampuan agar bisa diperlukan dalam kondisi apapun. Ini salah satu wadah untuk membangun generasi muda yang berkualitas dari berbagai aspek”, ungkap Kak Budi Waseso.
Beberapa perwakilan dari BASARNAS dan Kwartir Nasional juga turut serta dalam audiensi ini. Mereka memberikan pendapat untuk memperkaya diskusi dan mengembangkan kerangka kerja yang kuat untuk Saka SAR.
Waka Kwarnas/Ketua Komisi Kakoma, Kak Mayjen Mar TNI (Purn) Yuniar Luthfi, menjelaskan bahwa dalam membentuk Saka SAR ini perlu melalui beberapa tahapan agar tidak ada kesalahpahaman antar kedua belah pihak.
“Tahapan dalam melakukan pembentukan Saka ini harus sesuai dengan petunjuk penyelenggaraan yang ada, sehingga tidak melanggar aturan yang sudah dibuat”, ucap Kak Yuniar Luthfi.
Sebelumnya, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan sudah memiliki keinginan sejak 5 tahun yang lalu untuk membekali Gerakan Pramuka karena melihat anggota Gerakan Pramuka yang selalu hadir dalam proses evakuasi kebencanaan. Oleh karena itu, setiap anggota Gerakan Pramuka harus diberikan pelatihan dan pengetahuan terkait Search and Rescue agar dapat membantu jika terjadi bencana.
“Kalau benar-benar mau melibatkan Gerakan Pramuka untuk berkolaborasi dengan BASARNAS melaui Saka SAR, maka harus mempersiapkan pasukan dan pelatihan”, jelas Sekretaris Jenderal Kwartir Nasional Kak Mayjen TNI (Purn) Dr. Bachtiar, S.IP, M.AP.
Pada Munas yang sebentar lagi akan dilaksanakan di Banda Aceh, ada pembahasan salah satu Saka rintisan yang sudah melakukan berbagai kegiatan Saka. Pimpinan Kwarnas akan meminta panitia penyelenggara Munas untuk memasukkan Saka rintisan SAR ini sebagai salah satu topik pembahasan sidang komisi Munas.
Pembentukan Saka SAR yang diperuntukan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega itu agar memiliki kemampuan yang keterampilan untuk terjun langsung ke lapangan. Sementara itu, bagi Pramuka Penggalang hanya diberikan pembekalan terkait Search and Rescue. Nantinya, di setiap akhir pelatihan akan ada uji kompetensi dan sertifikasi untuk memilih setiap anggota Gerakan Pramuka yang berkompeten.
Pertemuan ini menandai langkah positif dalam upaya penyelamatan dan pertolongan di berbagai kejadian darurat. Dengan melibatkan generasi muda melalui Saka SAR, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam melakukan pengembangan bakat dan pengetahuan di bidang Search and Rescue (SAR).
Belum lama ini Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumut melantik pengurus Saka persiapan SAR tingkat Provinsi Sumatera Utara.
Pewarta: Wildan Alwi Hafiz